Minggu ketiga puluh tiga. Membaca cerpen yang disebut Pak Ledi sebagai cerpen bagus di eramuslim, saya merasa cemas. Cemas karena dialog saya dengan jabang bayi saya tidak diwarnai dengan kesalehan yang begitu hebat. Saya tidak ingin membiarkan diri saya dibebani sebuah rasa bersalah, hanya karena membandingkan apa yang dilakukan orang pada saat mereka hamil dan apa yang tidak saya lakukan. Saya tidak mesti melewatkan masa-masa ini dengan kecemasan yang bertambah-tambah.

Tidak ada komentar: