Bayi tidak tiba-tiba saja bisa merangkak. Pertama dia melatih menahan badannya agar tidak terus menempel ke lantai dengan tangan dan kakinya. Badannya goyah, maju-mundur, beberapa detik bisa bertahan kemudian dia jatuh kembali. Kemudian dalam posisi itu dia coba menggerakkan lututnya, satu-satu. Berulang kali mencoba, akhirnya kedua lutut bisa digerakkannya bergantian, tapi dia masih belum kuat menahan badannya kalau tangan ikut digerakkan.

Setelah kontrol gerakan kaki selesai, dia mulai mencoba menggerakkan tangan sambil tetap menahan badannya. Beberapa hari dia melatih soal ini, sembari dia menemukan pula bahwa sekarang dia bisa beristirahat dari posisi menahan badan yang melelahkan itu dengan cara membiarkan panggul jatuh ke lantai. Dia bisa duduk, tapi satu tangannya mesti tetap menahan badan agar tidak oleng ke belakang.

Dalam satu bulan ini, Rasyad sibuk melakukan latihan ini setiap hari, setiap saat dalam waktu jaganya. Dia barangkali tidak menyadari proses latihan itu, instinktif. Perkembangan kemampuan itu diarahkan oleh dorongan dari dalam diri yang tidak disadarinya, seperti sebuah program yang berjalan normal. Tapi menyaksikan itu seperti melihat sebuah inteligensi mengagumkan yang berada di luar jangkauan kita.

Tidak ada komentar: