Dia mulai bisa tersenyum! Bukan jenis senyuman yang tidak disengaja itu, karena sekarang matanya pun seperti ikut tersenyum. Dia tersenyum melihat orang-orang di sekitarnya, dia senyum menanggapi suara kita berbicara, dia senyum melihat Hanifa menyanyi dengan suara keras di depannya.



Senyumnya bervirus, orang yang melihatnya langsung tertular ikut tersenyum. Hanifa jadi suka memancing senyumnya, dia bernyanyi, menari, dan mencoba menggelitik. Kalau Rasyad jadi tersenyum, dia tambah senang dan mengulang lagi perbuatannya.

Senyum bayi itu, walapun hanya sepintas, begitu menyegarkan, kadang membuat ge-er, kita pikir dia senyum hanya untuk kita, dan karena kita. Hanifa kadang jadi grogi kalau dilihat lama-lama dan dihadiahi senyum oleh Rasyad.

Tidak ada komentar: