Apakah cara bayi menangis bisa menunjukkan kepribadiannya? Saya hampir yakin bahwa itu benar karena menangis adalah satu-satunya cara bayi mengkomunikasikan keinginannya. Ketika berada di rumah sakit, saya mendengar beragam suara tangisan bayi. Di tengah malam, jeritan tangis mereka memecah sunyi seperti meong kucing, ada yang melengking tinggi, ada yang menangis berkepanjangan. Semuanya seolah-olah menunjukkan perbedaan kepribadian mereka masing-masing.
Hanifa termasuk bayi yang paling banyak menangis di antara bayi-bayi yang lahir bersamaan dengan dia. Ketika dijejer di ruang bayi pada jam kunjungan, Hanifa sering kelihatan menangis meraung-raung, sementara bayi-bayi lainnya lelap tertidur. Sangat berbeda dengan Rasyad sekarang. Rasyad justru termasuk bayi yang sangat tenang dan jarang menangis dibanding bayi-bayi lain yang seangkatan dengan dia waktu di rumah sakit. Dia masih bisa tidur dengan tenang ketika suara tangisan bayi-bayi lain begitu keras di sampingnya. Tapi begitu dia menangis, lengkingannya langsung mengambil nada tinggi yang mengejutkan, tanpa banyak pendahuluan. Cara menangisnya ini membuat saya merasa geli, karena dia seperti tiba-tiba marah dan ingin mendapatkan apa yang diinginkannya sekarang juga, tanpa ditunda-tunda lagi. Cara menangis yang tegas. Begitu dia mendapatkan apa yang dia butuhkan, tangisannya langsung reda, dia tidak berpanjang-panjang lagi dalam keluh kesahnya. Cepat merasa puas.
Entah karena cara menangisnya ini, saya merasa jiwa yang menyusup ke dalam tubuhnya adalah sebuah jiwa yang tua, jiwa yang dewasa. Ini bukan jiwa dalam pengertian usia, tapi semacam pembawaan atau tipe yang mencirikan kepribadiannya. Rasyad sepertinya berpembawaan lebih tenang daripada Hanifa. Ini tentunya sebuah simpulan yang terlalu tergesa. Hanya perasaan. Barangkali salah. Pada Hanifa, saya merasakan jiwa yang lebih muda dibanding Rasyad. Saya merasa berjiwa setara dengan Hanifa, tapi jiwa Rasyad terasa seperti lebih tua daripada saya. Yah, perlu bertahun-tahun untuk melihat kebenaran simpulan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar