Sejak menemukan tangannya, Rasyad jadi bayi yang sibuk. Dia sibuk mengenal tangannya, memperhatikannya lekat-lekat seperti sebuah mainan baru, dan berlatih menyentuhkan tangannya ke sebuah benda yang ada dalam jangkauannya. Kalau ada sebuah benda yang menarik perhatiannya, pertama dia akan mengamati benda itu baik-baik. Matanya jadi terbuka lebih lebar dan wajahnya kelihatan seperti sedang berkonsentrasi penuh, sampai mulutnya ikut dimonyongkan dan badannya meregang. Setelah itu kedua tangannya dia silangkan di depan dada seperti orang akan bertinju. Dia melihat ke arah tangannya, kemudian beralih ke arah objek yang akan ditujunya. Gayanya seperti pemain biliar yang sedang membidik bola. Setelah itu dia gerakkan tangannya dan, byarrr!, objek itu pun bergoyang-goyang tersentuh tangannya. Dan perhatiannya pun makin terpancing. Dia melakukan latihan ini berulang-ulang. Memperhatikan dia bermain membuat kita menyadari betapa banyak hal sederhana yang menakjubkan di dunia ini bagi bayi-bayi itu.



Bersamaan dengan itu dia juga makin sering menggosok-gosokkan tangan ke mukanya. Kalau satu episode penggerayapan wajah sudah dimulainya, dia jadi seperti kehilangan kontrol atas tangan itu, jadi seperti tidak tahu bagaimana menghentikannya. Dia baru bisa berhenti kalau ada sesuatu yang mengejutkannya, yang membuat dia tersentak dari keasyikannya. Kalau kita bantu menahan tangannya, dia seperti lega.